Liga Italia

Setelah Allegri, Ultras Juventus Kecam Habis Pemain Pengkhianat Ini Atas Hasil Buruk

Rabu, 21 September 2022 18:35 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© REUTERS/Alberto Lingria
Komentar Leonardo Bonucci yang tidak tahu penyebab krisis Juventus di Liga Italia rupanya menyulut amarah suporter garis keras dan kini ban kaptennya terancam. Foto: REUTERS/Alberto Lingria Copyright: © REUTERS/Alberto Lingria
Komentar Leonardo Bonucci yang tidak tahu penyebab krisis Juventus di Liga Italia rupanya menyulut amarah suporter garis keras dan kini ban kaptennya terancam. Foto: REUTERS/Alberto Lingria

INDOSPORT.COM - Pelatih Massimiliano Allegri rupanya bukan satu-satunya kambing hitam yang ditunjuk fans Juventus atas hasil buruk sepanjang 2022-2023, terutama di Liga Italia (Serie A).

Kapten tim, Leonardo Bonucci, juga ikut terseret dalam emosi kelompok ultras I Bianconeri yang menganggapnya bukan pemimpin ideal bagi tim.

Bonucci sempat buka suara soal krisis Juventus dengan menyebut jika dirinya pun tidak tahu apa penyebab semua tragedi ini.

Defender veteran asal Italia tersebut menolak untuk menuding satu nama namun ia merasa jika semua elemen klub punya andil dalam laju negatif di awal musim baru.

Rupanya respon ini tidak berkenan di hati fans garis keras Juventus. Bahkan ketika Bonucci dicadangkan dalam kekalahan tandan di Liga Italia atas Monza akhir pekan lalu, kritik keras lewat surat terbuka tetap dilontarkan padanya.

"Seseorang yang menyebut dirinya pemimpin namun berlagak seperti korban menyebut jika situasi ini tidak bisa dijelaskan dan bagi kami itu sangat konyol dan pantas ditertawakan," tulis ultras Juventus.

"Bonucci bukanlah seorang pemimpin dan tidak akan pernah menjadi yang pantas dijuluki demikian. Tidak di Treviso, Pisa, Bari, Milan dan terutama Juventus,"

"Prajurit hebat belum tentu bisa menjadi jenderal besar. Apa yang anda lakukan hanya membuat tim menjadi lemah dan terbebani dengan aura negatif,"

"Siapapun yang mengenakan baju Juventus tidak boleh menundukkan kepala di hadapan siapapun termasuk media. Yang kami butuhkan untuk permintaan maaf bukan selebrasi gila tapi cukup dengan pandangan ke tribun dengan tangan terangkat," sambung mereka lagi.